Rabu, 29 Januari 2014

Pancasila, Antara Harapan dan Realita


68 tahun lamanya bumi pertiwi ini merdeka dari kejamnya belenggu penjajahan. Tingkah penjajah yang kejam, sadis, dan tidak berperilaku kemanusiaan sudah tentu nenek moyang kita yang merasakan semua itu, Sangat miris telinga ini ketika mendengar cerita para pahlawan yang rela mengorbankan nyawa, Keluarga, harta, dan tentunya harga diri bangsa ini. Ingat!!! Kemerdekaan bangsa ini tidaklah mudah di dapat seperti membalikkan telapak tangan
perlu ribuan nyawa para pahlawan yang gugur di medan suci peperanganpertumpahan darah di mana-mana dan perlu jiwa yang besar yang rela mengabdikan dirinya untuk kemerdekaan bangsa ini. semua itu dilakukan semata-mata untuk kehidupan di masa yang akan datang menuju Indonesia yang bahagia, sejahtera, adil dan makmur.

Cita-cita bangsa, idiologi serta dasar Negara sudah tertuang secara lengkap dan jelas di dalam PANCASILA. Karena hal menjadi suatu pegangan serta barometer bangsa ini dalam menjalani roda kehidupan. Namun cita-cita tersebut dalam realitanya hanya sebuah symbol serta pajangan yang tak penting untuk di jadikan sebuah pegangan oleh oknum-oknum dalam menjalani sebuah roda kehidupan. Kekerasan terhadap kaum perempuan, kasus korupsi bak jamur tumbuh subur di musim penghujan, pergeseran nilai dari kesederhanaan menuju perilaku hedonisme, dari pancasila menuju kapitalisme, dari gotong royong menuju individualism dan banyak lagi perilaku yang melenceng terjadi di dalam masyarakat negeri ini, pilu nasib negeri bumi pertiwi ini. terlihat sangat jelas ada pertentangan terjadi antara PANCASILA dengan perilaku masyarakat. Mungkin ada benarnya ORMAS yang menginginkan negeri ini menjadi negeri yang berasaskan ISLAM. Karena dengan itu mungkin ada ketegasan, serta kejelasan Masyarakat dalam menjalani roda kehidupan.

13884981194390427
Semakin lama, negeri ini semakin jauh saja dari cita-cita para luhur. Akhir-akhir ini masih banyak saja oknum-oknum di dalam pemerintahan yang menyalah gunakan kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri untuk memperkaya diri sendiri dll. Sejatinya negeri ini kaya akan sumber daya alamnya tak heran sekarang banyak para investor asing yang berdatangan berbondong-bondog ke negeri ini untuk mengeruk hasil bumi mulai dari tambang emas, perak, almunium dan sejenisnya.
Photo oleh vannblog.wordpress.com
Sudah saat nya negeri  ini menjadi negeri yang bisa mengelola hasil sumber daya alamnya sendiri. Karena pada hakekatnya (AIR, UDARA DAN TANAH) yang ada di dalam negeri ini menjadi salah satu alat untuk memakmurkan rakyat Nya. Bukan untuk memakmurkan orang asing, bahkan orang yang bukan penduduk asli dan tidak memilki kecintaan terhadap negeri ini yaitu negeri Indonesia. Semoga pemimpin baru yang terpilih kedepan pada pemilihan presiden bisa mengembalikan kesaktian pancasila.  Kesaktian yang bisa mengubah negeri ini menjadi negeri yang kuat, kokoh, dan selalu konsisten dengan prinsip-prinsipnya. Amin :D




Sumber : http://birokrasi.kompasiana.com/2013/12/31/pancasila-antara-harapan-dan-realita-624360.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar