Ok, kita mulai cerita gimana bisa ada Korea Utara dan Korea Selatan...
Semua bermula dari perang
di Korea, namanya Perang Korea, dan itu mengakibatkan pecahnya Korea menjadi
Korea Utara dan Korea Selatan. Ini semua adalah akibat perbedaan paham atau
ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (paham komunis) sehingga
terpecah menjadi Korea Selatan di bawah Amerika Serikat dan Korea Utara di
bawah Uni Soviet dan RRT yang memiliki paham yang sama. Oleh sebab itu, negara
ini sulit disatukan.
Namanya berpisah,
pasti udah ga ada kesepahaman antara dua belah pihak. Jelas dua negara ini
sudah berbeda secara kasat mata, yaitu
- Nama negara : Korea Utara dan Korea Selatan
- Pemerintahan : Korea Utara menggunakan sistem pewarisan kekuasaan, semacam Inggris gitu. Sedangkan, Korea Selatan memiliki presiden yang dipilih melalui pemilihan.
- Korea Utara lebih tertutup dibandingkan Korea Selatan. Korea Utara melarang masyarakatnya untuk melihat tayangan luar negeri atau menggunakan, melihat, dll kebudayaan luar negeri, khususnya budaya Barat. Apabila ketahuan menonton film Barat maka akan dibunuh hingga generasi ketiga. Korea Utara juga tertutup dalam hal wisata, untuk mengunjungi Korea Utara harus beramai-ramai (rombongan) dan diawasi oleh pemerintah karena turis dilarang untuk berbicara dengan warga Korea Utara. Berbeda dengan Korea Selatan yang sangat membuka diri dengan kemajuan Korea Selatan sekarang.
Begitu tertutupnya
Korea Utara dan “usil”nya Korea Utara ini menjadi perhatian dunia
Internasional, hubungan Korea Utara dan Korea Selatan yang menegang
dikhawatirkan terjadi perang, bahkan isu pelanggaran HAM di Korea Utara menjadi
sorotan publik. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan
laporan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Pemerintah Korea Utara terhadap
rakyatnya sendiri. Laporan setebal 374 halaman itu menyentak dunia
internasional.
Laporan yang
dikeluarkan pada Selasa, 18 Februari 2014 tersebut memaparkan kontrol ketat
yang dilakukan oleh Pemerintah Korea Utara terhadap rakyatnya. Berikut ini 10
laporan penting dari penyelidik PBB :
Berdasarkan
pengakuan anak-anak di Korea Utara, mereka diperkenalkan pada sesi “pengakuan
dan kritikan” ini pada usia dini. Mereka dikumpulkan setiap minggu dan
bergantian berdiri menggambarkan aktivitas pada pekan sebelumnya. Hal itu
dimaksudkan bahwa mereka harus hidup sesuai dengan filosofi pemimpin Korea
Utara.
Anak-anak harus
mengikuti filosofi tersebut dan harus mengidentifikasi anak lain yang tidak
bisa mengikuti aturan yang ada untuk dikritik. Bila mereka tidak bisa
mengidentifikasi, maka anak-anak tersebut tidak diizinkan untuk duduk.
100 .000 anak
dipaksa ikut serta dalam parade olahraga, untuk menghormati pemerintah
Setiap siswa, khususnya
mahasiswa, dipaksa untuk berlatih koreografi selama enam bulan, 10 jam per hari
hanya untuk mengikuti parade yang berlangsung dalam waktu singkat. Dalam
latihan —yang berlangsung di Stadion Kim Il-Sung dan saat itu dihadiri mantan
pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il— beberapa siswa dilaporkan pingsan, karena
kelelahan.
Siswa yang pingsan
banyak terjadi, apalagi saat itu cuaca tengah dalam kondisi panas dan latihan
berlangsung di lapangan dengan lantai beton. Mereka berlatih hingga gerakan
sempurna. Setiap yang melakukan kesalahan, harus tetap di tempat latihan hingga
tengah malam sebagai hukuman.
Seorang siswa
berusia 7 atau 8 tahun, dilaporkan tewas dalam latihan karena tidak dirawat
dengan cepat akibat penyakit lambung akut yang dideritanya. Anak itu kemudian
dianggap sebagai pahlawan karena dinilai telah memberikan nyawanya demi Kim
Jong-Il.
Jasad tahanan dibakar dan abunya digunakan sebagai pupuk
Berdasarkan
keterangan yang diperoleh oleh penyelidik PBB dari seorang petani, praktek
pembakaran jasad dan menggunakan abu jenazah sebagai pupuk, berlangsung di
Penjara Kyohwaso Nomor 12. Menurut petani tersebut, hingga dirinya dibebaskan
pada 2011 lalu, praktek tersebut masih berlangsung. Menurutnya sekira 800
tahanan tewas tiap tahunnya karena kurang gizi, penyakit menular, dan
kecelakaan kerja.
Anak-anak
diajarkan menggambar pemimpin Korut menikam prajurit Amerika Serikat (AS) dan
Jepang
Berdasarkan
keterangan dari anak-anak yang diwawancara oleh PBB, mereka diajarkan untuk
mendewakan pendiri Korea Utara, Kim Il-Sung. Mereka pun diharuskan menggambar
sosok pemimpin tertinggi Korut yang menyenangkan Kim Il-Sung. Gambar yang bagus
akan dipajang di sekolah. Pada umumnya, gambar itu menunjukkan sosok keluarga
Kim atau anaknya menikam prajurit Jepang dan AS.
Setiap rumah
dilengkapi pengeras suara, agar propaganda pemerintah bisa didengar dengan
jelas
Pemerintah Korea
Utara memasang saluran penyiaran tetap yang disalurkan melalui rumah-rumah
warganya. Setiap rumah warga itu dipasangi pengeras suara agar propaganda
pemerintah dengan jelas terdengar. Saluran itu digunakan untuk menyiarkan
berita terlarang, informasi dari pemerintah, dan siaran keadaan darurat.
Korea Utara
melakukan penulisan ulang sejarah
Menyusul eksekusi
yang diperintahkan oleh pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-Un, terhadap pamannya
Jang Song-Thaek, sekira 35 ribu artikel dari kantor berita Korut, KCNA dan 20
ribu lainnya dari website Rodong Sinmun, dihapus. Langkah ini ditengarai
sebagai upaya untuk menghapus jejak Jang dari sejarah Korut, sekaligus upaya
Jong-Un untuk menunjukkan kekuasaannya.
Kekerasan seksual
biasa dilakukan oleh pejabat negara
Saksi yang
berbicara kepada penyelidik PBB mengaku bahwa kekerasan terhadap perempuan
biasa dilakukan oleh pejabat negara. Penyiksaan ini tidak hanya dialami oleh
perempuan di dalam rumah, tetapi perempuan biasa disiksa secara seksual di muka
publik.
Para pejabat
pemerintah kerap menjadikan kekerasan seksual sebagai hukuman. Umumnya para
pejabat yang melakukan tindakan tersebut adalah prajurit. Sementara tindak
pemerkosaan terhadap anak-anak kerap diberikan hukuman, hal berbeda justru
diterapkan pada kasus pemerkosaan di mana korban usia dewasa. Pemerkosaan
terhadap perempuan dewasa justru tidak dianggap sebagai kejahatan.
Rakyat Korea Utara
dibagi dalam tiga kasta dan 51 kategori berdasarkan tingkat loyalitas mereka.
Kasta Inti, yang
terdiri dari rakyat berasal dari keluarga pekerja, keluarga dari anggota partai
yang masuk dalam pergerakan revolusi. Selain itu, kasta ini juga termasuk dari
keluarga pahlawan, kaum intelektual, keluarga dari korban perang Korea serta
keluarga dari mereka yang setia terhadap pemerintah.
Kasta Umum yang
termasuk di dalamnya kalangan pedagang, seniman, pemiliki usaha kecil serta
kelompok warga yang berasal dari Korea Selatan (Korsel) dan keluarga dari warga
Korea Utara yang pergi ke Korea Selatan. Warga Korea Utara yang dideportasi
dari Tiongkok juga termasuk dalam kasta ini. Kasta ini juga termasuk mereka
yang sempat memiliki pengaruh dalam lingkungan masyarakat.
Kasta Kompleks
terdiri dari mereka yang merupakan petani kaya, pedagang, industrialis, pemilik
lahan atau mereka yang memiliki aset pribadi dan sudah direbut oleh pemerintah.
Pembelot dari Korea Selatan juga termasuk dalam kasta ini. Sementara beberapa
kelompok agama seperti Katolik dan Budha juga berada di dalam Kasta Kompleks.
Anggota partai dan pejabat yang dikeluarkan juga termasuk dalam kasta ini serta
mereka yang membantu Korsel dalam Perang Korea. Selain itu, ada pula keluarga
dari mata-mata yang tertangkap atau dipenjara. Kelompok kapitalis yang asetnya
sudah direbut oleh pemerintah juga termasuk dalam kasta ini.
Korea Utara
diperkirakan sudah menculik sekira 200 ribu warga asing sejak 1950, termasuk
perempuan yang dijadikan istri
Warga asing yang
diculik oleh Korea Utara mencapai angka 200 ribu orang. Beberapa dari mereka
yang diculik merupakan perempuan yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, dan
beberapa negara Asia. Sebagian besar dari perempuan itu, dijadikan istri kepada
warga asing yang sudah tinggal di Korea Utara sejak lama.
Satu saksi mengaku
melihat seorang perempuan menyelundupkan kabel tembaga di dalam jasad bayinya.
Menurut keterangan
seorang saksi kepada penyelidik PBB, dirinya melihat seorang perempuan menggendong
bayi pada punggungnya. Perempuan itu kemudian meletakkan bayinya di meja,
tetapi saksi menyadari bahwa bayi itu berusia sekira 18 bulan dan sudah
meninggal.
Saksi mengaku
melihat ada darah di sekitar perut bayi itu. Ketika polisi bertanya, perempuan
itu hanya bisa menangis dan diiringi oleh tindakan polisi yang tiba-tiba saja
merobek perut bayi tersebut. Ternyata ada sekira kabel tembaga seberat dua
kilogram ditemukan di dalam perut bayi. Ini menunjukkan bahwa rakyat Korut akan
berbuat apapun untuk tetap bertahan hidup.
***
Pohon Natal
Korea Utara
memperingatkan Korea Selatan mengenai "konsekuensi yang tak diduga"
jika Seoul tetap menyalakan pohon-pohon Natal yang terletak di dekat
perbatasan. Mereka akan membalas apa yang disebutnya sebagai upaya propaganda.
Situs resmi Korea Utara, Uriminzokkiri menyebut rencana itu sebagai upaya keji
bagi perang urat syaraf antara Korea Utara dan Selatan dan mereka mengancam
akan segera membalas ketika pohon dinyalakan. "Mereka mesti menyadari,
mereka mesti bertanggung jawab sepenuhnya atas konsekuensi yang tak terduga
yang mungkin muncul" masalah ini lanjut Uriminzokkiri "Ini bukan
sesuatu yang bisa diabaikan saja.” Kementerian Pertahanan Korea Selatan
sebelumnya menyatakan pemerintah tetap menyetujui permintaan Gereja Seoul untuk
menyalakan dua lagi pohon natal di menara baja di atas bukit yang dikuasai
militer di dekat perbatasan, setelah sebelumnya satu pohon telah dinyalakan dan
diberi tembakan peringatan oleh Korea Utara. Bukit setinggi 155 meter di Korea
Selatan itu, terletak sekitar tiga kilometer dari perbatasan, berada dalam
jarak tembak Korea Utara. Sedang menurut informasi yang Tim PPGI dapat dari
situs Gereja Korea, Pohon natal tersebut dinyalakan sebagai upaya penyampaian
pesan damai dan persaudaraan dari umat Kristen di Korea Selatan, mereka
mengakui mereka akan tetap teguh membiarkan pohon natal itu menyala walaupun
Korea Utara menganggap hal itu sebagai ancaman. Kedua Korea pada 2004 mencapai
kesepakatan untuk menghentikan propaganda lintas-perbatasan tingkat-tinggi dan
Korea Selatan diminta menghentikan upacara Natal tahunannya dengan menyalakan
pohon-pohon natal. Tapi Seoul yang kebanyakan beragama Kristen tetap
melanjutkan kegiatan tersebut Desember lalu, di tengah ketegangan militer
dengan Pyongyang. Korea Utara telah menuduh Korea Selatan memasang pohon Natal
untuk menyebarkan agama di kalangan tentara dan rakyatnya. Walau Undang-undang
dasar Korea Utara memberi kebebasan beragama, tapi bagi negara komunis seperti
mereka undang-undang tersebut hanyalah tameng memperkuat pengaruh dari
komunisme yang pada dasarnya tidak berketuhanan.
Korea Utara menjadi hacker
1. Korea Utara
Diselidiki atas Serangan terhadap Sony
Sony Picture
Entertaiment dikabarkan sedang menyelidiki penyerangan situs yang
dikembangkannya terhadap Korea Utara. Sejumlah informasi menyebutkan, hal ini
berkaitan dengan hasil debut film terbaru yang akan dirilis Sony. Dalam film
“The Interview” yang menceritakan tentang rencana pembunuhan Presiden
Korea-Utara, Kim Jong-un. Film yang bernuansa komedi dan dimainkan oleh Seth
Rogan dan James Franco ini adalah menceritakan tentang wartawan yang
mendapatkan akses untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, namun
sudah diinstruksi dan direkrut CIA untuk membunuhnya. Sejak film ini
diumumkan, pihak Korea Utara memang sempat melaporkannya ke dewan keamanan PBB.
Laporan tersebut menyatakan bahwa film tersebut adalah “Dukungan paling
jelas terhadap tindakan terorisme dan aksi perang”, dan pihaknya tidak menyukai
hal tersebut. Diduga kuat film ini yang menjadi dasar atas penyerangan
terhadap situs Sony Picture.
Beberapa waktu
lalu karyawan dari Sony Picture Entertainment melaporkan bahwa situs Sony
Picture telah menampilkan sebuah gambar ancaman. Dan diduga besar hal tersebut
adalah hasil dari serangan/ hacker dari penjahat cyber. Dalam
tampilan halaman tersebut, terdapat pesan ancaman dari para penjahat cyber yang
berisikan. “Kami sudah memperingatkan Anda (Sony), dan ini baru permulaan. Kami
akan terus melakukannya, sampai permintaan kami dipenuhi. Kami telah memperoleh
semua data internal perusahaan termasuk rahasia dan rahasia atasan. Jika Anda
tidak mematuhi, kita akan melepaskan Data yang ditunjukkan di bawah ini untuk
dunia.”
Akibat dari
serangan hacker tersebut, situs Sony Picture secara keseluruhan
mengalami sistem komputasi yang down. Bahkan, akibat dari penyerangan
ini, Sony menutup akses situs hingga tiga Minggu untuk kembali pulih. Sumber
informasi lain menyebutkan, karyawan dalam Sony juga diminta untuk
menutup koneksi ke jaringan perusahaan atau mengakses email internal
mereka.
2. Kim Jong-un
Mengakui Serangan Terhadap SPE
Pejabat Korea
Utara menyatakan “Tunggu dan lihat” ketika ditanya mengenai keterlibatan Korea
Utara dalam serangan terhadap situs milik Sony. Sebanyak lima film diklaim
telah bocor keluar dan bebas diakses secara online. Film yang telah
bocor tersebut adalah film dari remake Annie yang rencananya dirilis
pada minggu kedua Desember, serta Furry, Mr Tuner, Still Alice, dan Two
Write Love on Her Arms, dan The Interview.
3. Korea Utara
Memiliki 3000 Hacker
Serangan yang
dilancarkan pihak Korea Utara terhadap situs Sony Picture Entertainment
diindikasi sebagai rasa sakit hati pemerintahnya, pada film yang diterbitkan
Sony yang menggambarkan rencana pembunuhan terhadap Presiden Korea Utara, Kim
Jong-un. Seperti diketahui, sebuah kelompok misterius yang disebut #GOP
(penjaga perdamaian) telah mengambil kredit untuk meng-hack dan mem-posting
peringatan pada sistem komputer Sony. Pemberitahuan serangan ini sendiri,
didapat dari karyawan perusahaan yang melaporkan adanya gambar dan tulisan
ancaman dalam situs.
Serangan ini
sendiri memang telah diakui oleh pejabat Korea Utara yang mengakui hal tersebut
sebagai balasan sakit hatinya. Seperti diketahui, Korea Utara sendiri memiliki
sebanyak 3.000 tentara cyber atau hacker yang memang
dibangun dan dipekerjakan untuk membantu pemerintahan Kim dalam mengacaukan
musuh-musuhnya dari jalur Internet. Besar kemungkinan bahwa Sony Picture
Entertaiment sendiri masuk dalam hitungan sebagai ‘musuh’ dalam kasus ini.
Bahkan, pejabat Korea Utara telah membuat ancaman melalui utusannya di PBB, Ja
Song-Nam yang mengatakan akan ada ‘Respon tanpa ampun’ jika film tersebut tidak
dibatalkan.
***
Namun, ada sisi
keakraban antara Korea Utara dan Korea Selatan. Korea Selatan sering memberikan
bantuan dana kepada Korea Utara ketika Korea Utara dilanda kelaparan hebat, dan
pengiriman delegasi Korea Selatan ke Korea Utara untuk menghormati wafatnya Kim
Jong Il, ayah dari Kim Jong Un. Korea Selatan sering mengusahakan hubungan baik
dengan Korea Utara dengan beberapa pertemuan, namun ujung-ujungnya gagal.
Korea Selatan hentikan bantuan
Korea Selatan
menghentikan program bantuan korban banjir di negara tetangga, Korea Utara.
Keputusan ini diumumkan Rabu, 24 November 2010, setelah Korea Utara membombardir
Pulau Yeonpyeong, Korsel, sehari sebelumnya.
Menurut laman
harian Korea Herald, penghentian bantuan ini merupakan cerminan
kemarahan Seoul atas serangan militer negara komunis itu, yang menewaskan dua
tentara Korea Selatan dan melukai belasan lainnya.
Juru bicara
Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Chun Hae-sung, mengatakan sekitar 5.000
ton beras, tiga juta dus mie instan dan 3.000 ton bahan bangunan telah dikirim
ke kota Sinuiju, Korea Utara, yang terletak dekat Tiongkok. Kota ini adalah
yang terparah terkena dampak banjir akibat luapan sungai Yalu.
Namun, bantuan berikut berupa 7.000 ton bahan bangunan dan peralatan medis senilai US$ 500.000 (Rp 4 Miliar) batal dikirim setelah penyerangan artileri Korea Utara.
Pemerintah Korea
Selatan selama ini sering mengirim bantuan kemanusiaan ke Pyongyang. Menurut
Seoul, bantuan tersebut berguna dalam menciptakan perdamaian di semenanjung
Korea.
Namun, sikap Seoul
kini berubah setelah lagi-lagi diserang Korea Utara. Pada Maret lalu, satu
kapal patroli Korsel ditorpedo oleh kapal selam Korea Utara. Sekitar 46 pelaut
Korea Selatan tewas. Korea Selatan sudah memperlihatkan bukti, namun Korea
Utara membantah penyerangan itu.
Korea Utara sebenarnya tengah menderita krisis pangan setelah dilanda sejumlah bencana alam dan menderita sanksi perdagangan dari PBB maupun dari banyak negara terkait kepemilikan senjata nuklir. Kelaparan yang terjadi di Korut selama satu dekade terakhir diperkirakan telah merenggut nyawa dua juta jiwa.
Selama ini, negara
yang paling dekat dengan Korea Utara adalah Russia dan Tiongkok karena kedua
negara tersebut memiliki kesepahaman dengan Korea Utara, yakni sama-sama
menganut paham Komunis. Ada yang menduga ada Tiongkok dibalik Korea Utara
karena Tiongkok berupaya menakut-nakuti negara yang mengganggu kepentingannya.
Namun tampaknya hal itu belum sepenuhnya terbukti karena nyatanya terkadang
Tiongkok berupaya menjauhkan diri dari Korea Utara.
Yang jelas, apapun
perbedaan prinsip antara Korea Utara dan Korea Selatan ini jangan dijadikan
negara, oknum, individu tertentu sebagai suatu kesempatan untuk merusak
perdamaian dunia.
Sumber
http://zulrafliadityaofficialblog.wordpress.com/2014/02/19/10-kekejaman-pemerintah-korea-utara-versi-pbb/
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/190335-dihajar-korut--korsel-hentikan-bantuan
http://www.kabargereja.papua.us/2011/12/anggap-profokasi-korea-selatan-larang.html
http://alvienrizki.com/korea-utara-serang-situs-sony-pictures-entertainment/
Nice ����
BalasHapus